Guru mengantar hasil UAN, antara Tugas dan Resiko

Meskipun ini adalah kisah nyata tapi aku tidak berani mengatakannya mengingat banyak ungkapan-ungkapan yang sedikit didramatisir yang kuangga bisa memperindah tulisan ini tapi bukan Lebay...

AKu jadi ingat UAN beberapa tahun lalu...

by Gowan Dako on Monday, June 15, 2009 at 4:48pm ·

Ketika mengantar hasil UAN tahun ini aku jadi ingat UAN tahun lalu...
waktu itu aku kebagian mengantar hasil UAN di wilayah yang jauh.. (di luar kabupaten Pohuwato maksudnya) tetap sama yaitu untuk siswa yang tidak lulus (entah kenapa sejak pertama jadi guru selalu mengantar yang tidak lulus)...
"Pak Gowan tolong diantar hasil UANny si ......di ...............dst" kata kepala sekolah "siap pak" aku pun menjawabnya dengan sedikit gaya yang dimiliter-militerkan (maklum ana dulu pernah iko seleksi AKABRI tapi ciri di OTO)... akupun langsung bertanya-tanya ke teman-teman guru yang kenal dengan siswa tersebut karena kebetulan aku kurang kenal dengan siswa tersebut... temanku bilang "te ini itu tinggi basar, depe kulit itam deng sadiki kapala angi" "ooooooooooo.. yang pernah ba lawan pa ti pak... .. " sambil kusebut salah satu nama guru di sekolah kami yang paling killer... akupun sedikit takut "wah jangan-jangan... dst" tapi tetap kubulatkan tekad untuk tetap mengantar hasil UAN.
Setelah kusiapkan segala sesuatunya (maksudnya bukan perlengkapan perang) Bismillah akupun meluncur dengan Suzuki Smash DM 4134 BA kebanggaanku, dan setelah menempuh perjalanan selama dua jam.. akupun tiba di rumah siswa menjelang magrib ... dengan hati deg-degan dan sedikit gemetar kumemasuki halaman rumah ... "wooooooooooooooow.. mataku terbelalak dan aku hampir tak bisa menarik nafas .......... di dinding rumahnya terpajang sepasang golok hiasan yang bernuansa Kalimantan ........ "ya Allah mudah-mudahan itu cuma pedang hiasan dan tidak tajam" ku berdoa dalam hati... dan kuberanikan diri untuk mengucapkan salam "Assalamu alaikum" ... tidak ada jawaban, dua kali kuulangi salam baru di jawab oleh seorang ibu paro baya... "wa alaikum salam...... dari mana pak?" hatiku sedikit lega... "mmmm. .. saya dari Marisa te ini pe Guru ... " ibu itu langsung memotong "oooo mo ba antar hasil Ujian le ini...., bagemana pak??? kabar bae ini yang ti pak ada bawa???? " akun pun sedikit terdiam ... dan sepertinya ibu itu sudah bisa membaca bahasa tubuhku.... "ih............ atioolo pak.... " ibu itupun sedikit memelas.. "sabar bu, torang guru-2 so ba usaha maksimal, tapi apa boleh buat......" ujarku sedikit menenangkan....
Sejurus kemudian ibu tersebut sudah kembali tenang... dan segera ke dapur "tunggu dulu pak wa??, atiolo ti pak jauh2 dari marisa" tak lama ibu itupun sudah kembali dengan sebaki sate kambing, nasi jaha, dan segelas kopi mix.......... pak makan dulu pak...!!! . Akupun tercengang, dalam hatiku "tidak tau bagemana eee.. kalo ini anak lulus... ???" dan tanpa menyia-nyiakan kesempatan karena memang tadi belum sempat makan siang langsung kuteguk kopi mix dan ibu itupun sudah mulai mengawali pembicaraan dengan percakapan2 sederhana....
Dan sampai sekarang hal itu menambah perbendaharaan kenangan yang paling mengesankan dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda

Aktivitas PNS

Yang tercecer dari BAnjir Popayato... by Gowan Dako on Monday, May 25, 2009 at 11:22am · Cerita ini terinspirasi dari pengalaman...

Paling Populer